Rabu, 29 Februari 2012

Jika Menara Jakarta Selesai Akan Menjadi Menara Tertinggi Di Dunia

Menara Jakarta
Menara Jakarta adalah sebuah menara baru yang akan dibangun di ibu kota Jakarta, Indonesia, di area Bandar Baru Kemayoran. Menara ini setinggi 558 meter dan direncanakan akan selesai pada tahun 2009 atau 2010. Pada saat selesainya, gedung ini akan masuk kepada jajaran gedung-gedung tertinggi di dunia.

Dimensi menara


Menara JakartaMenara Jakarta akan dibangun di area seluas 306.810 meter persegi. Gedungnya sendiri akan seluas 40.550 meter persegi dengan tinggi 558 meter.

Seperti desain awalnya pada tahun 1997, dalam pembangunan yang baru ini, menara tetap memiliki tiga kaki yang akan menjulang hingga ketinggian 500 meter. Masing-masing kaki berbentuk silinder, berdiameter 13,2 meter. Dua di antaranya berisi masing-masing tiga lift dengan kecepatan 7 meter per detik. Kaki ketiga berisi delapan lift khusus untuk pengunjung.

Selain itu, pada bagian bawahnya, menara itu diikat lagi dengan cincin beton berdiameter 40 meter dengan tinggi 15 meter. Untuk lebih menstabilkannya, menara tertancap dengan fondasi berdiameter 80 meter sampai kedalaman 58 meter di bawah tanah.

Menurut pengembang, Menara Jakarta akan menyerap 20.000 lebih tenaga kerja selama pembangunan, dan lebih dari 40.000 tenaga kerja setelah gedung difungsikan.



Fasilitas
Menara Jakarta rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas:

-tempat parkir seluas 144.000 meter persegi
-gedung podium setinggi 17 lantai.
-lift yang mencapai puncak menara
-restoran berputar
-mal besar
-kafe
                                                      -taman hiburan
                                                      -museum sejarah Indonesia
                                                      -hotel
                                                      -ruang serba guna/konferensi yang bisa menampung sepuluh ribu                                   pengunjung
                                                      -ruang-ruang perkantoran seluas 8.000 meter persegi
                                                      -pusat pameran
                                                      -pusat pendidikan dan pelatihan
                                                      -pusat multimedia disertai pemancar siaran radio dan televisi
                                                      -pusat perdagangan dan bisnis
                                                      -pusat olah raga
                                                      -Diperkirakan, sebanyak 4-6 juta pengunjung setiap tahunnya akan mengunjungi Menara Jakarta.



Fakta Lainnya
Jika menara itu selesai dikerjakan tahun 2009 atau 2010, dengan ketinggian 558 meter, ia akan menjadi bangunan menara (namun bukan gedung) tertinggi di dunia, mengalahkan ketinggian:

-Canadian National Tower (553 meter), Toronto, Kanada
-Menara Ostankino (540 meter), Moskwa, Rusia
-Oriental Pearl Tower (468 meter), Shanghai, China, dan
-Menara Kembar Petronas (452 meter), Kuala Lumpur, Malaysia

Sebagai pembanding, tinggi Tugu Monas Jakarta hanya 137 meter. Dengan demikian, Menara Jakarta akan memiliki tinggi sekitar 4 kali tinggi Tugu Monas.



Setelah melewati seluruh masa pembangunannya, Menara Jakarta akan menjadi gedung tertinggi di belahan bumi bagian selatan. Rekor ini saat ini dipegang oleh gedung residensial Q1 dengan ketinggian 344 meter yang terletak di Surfers Paradise, Gold Coast, Australia.


Biaya

Biaya pembangunan megaproyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 1,4 triliun pada awalnya dan membengkak menjadi hampir Rp 2,7 triliun setelah kenaikan harga baja dunia.

Menurut direktur PT Prasada Japa Pamudja, Ferry Sangeroki, pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah "lebih dari seratus perusahaan dan individu". Ia mengatakan bahwa proyek tersebut dibiayai melalui tiga jalur: partisipasi modal (Rp 400 miliar), pinjaman sindikasi (Rp 600-800 miliar), dan penjualan pra-proyek (sekitar Rp 1,3 triliun).



(Maap Kalau Acak-Acakan Masih Newbie)

Pesawat Jet Tempur Buatan Indonesia

 T-50 Golden Eagle

Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi pesawatnya sendiri harus kita akui kita masih kalah bila dibandingkan dengan Brazil, yang mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya ke seluruh dunia.
Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara mulai mengalihkan perhatiannya ke pesawat buatan Indonesia, sebut saja Malaysia, Pakistan, UAE, Philipina, dan Korea Utara, serta beberapa negara lainnya. CN-235 tampaknya akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas di beberapa tahun kedepan setelah lebih banyak negara yang sadar akan kehandalannya. Malaysia sendiri berencana memesan 4 pesawat tambahan untuk menambah jumlah pesawat CN-235 yang sudah mereka miliki (source).


Anda pasti berfikir, dengan semua kapasitas dan teknologi yang dimiliki Indonesia, kenapa sampai sekarang Indonesia belum membuat Jet tempur ?
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akhirnya siap berkerja sama dengan Korea Selatan mengerjakan proyek pengembangan model pesawat tempur senilai US$8 miliar yang ditawarkan pemerintah negara tersebut kepada Indonesia.
Direktur Integrasi Pesawat PT DI Budiwuraskito 

mengemukakan sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mampu mengerjakan pesawat tempur sejenis T-50 Golden Eagle yang merupakan pengembangan pesawat oleh Korea Selatan-Amerika Serikat.
“Kalau memroduksi sendiri [pesawat tempur] belum bisa, tetapi kalau bergabung dengan Korea Selatan bisa terlaksana,” katanya kemarin.
PT DI memiliki pengalaman dalam bidang kualifikasi dan sertifikasi dalam memproduksi pesawat-pesawat yang berkecepatan rendah seperti CN-235.
Sementara itu, Korea Selatan berpengalaman dalam memroduksi pesawat berkecepatan tinggi atau melebihi kecepatan suara (1 mach) T-50 Golden Eagle.
“PT DI memiliki lahan, laboratorium, ruang perakitan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Jadi sebetulnya tinggal penggabungan teknologi saja,” katanya.
Budi mengatakan pengembangan dan pembangunan model pesawat yang ditawarkan Korea Selatan baru untuk jenis tempur (fighter), sementara pengembangan model pesawat jenis lainnya seperti jenis stealth (siluman), belum masuk program.
Dia menilai kerja sama pengembangan pesawat tempur kemungkinan bisa diwujudkan pada tahun ini setelah pemerintah Korea Selatan memberikan lampu hijau atas program kerja sama. “Pemerintah Korea Selatan tinggal menunggu persetujuan parlemennya dalam program pengembangan pesawat ini,” katanya.

Hovercraft Buatan TNI-AD


TNI-AD telah mampu menciptakan hovercraft sendiri. Hovercraft ini merupakan hasil karya Litbang Bekang TNI AD yang bekerja sama dengan Kabindo dan PT Sri Rejeki Isman, dan diberi nama Kartika. Hovercraft Kartikapernah dipamerkan di pelataran display statis depan Hall pameran Indo-Defence 2010, pada 10-13 November 2010 lalu.
Hovercraft adalah suatu kendaraan yang berjalan di atas bantalan udara (air cushion). Kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak adanya kontak langsung antara hovercraft dan permukaan daratan atau air, maka hambatan yang terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi.
Berbeda dengan Landing Craft Air Cushion (LCAC) yang digunakan marinir AS, Kartika menggunakan struktur material sandwich composite pada lambungnya dan open loop denganFinger Skirt pada bantalan craft-nya.
Digerakkan oleh 2 buah mesin diesel berkekuatan 330Hp dengan thrust engine2x502Hp, hovercraft ini ditengarai mampu dipacu hingga kecepatan 20-25 knot (cruising speed) dengan endurance 7 jam. Muatan maksimum yang bisa diangkut hingga 3 ton, sehingga sanggup membawa 1 mobil truck 3/4.
Hovercraft Kartika ini memiliki dimensi panjang 14,2m, lebar 7m dan tinggi 3,1m. Untuk propeller menggunakan variabel pitch control dengan sistem belt transmision, sedangkan daya angkatnya (lifter) dan pengendalinya memakai sistem centrifugal fan yang terhubung dengan hydraulic motor.
Fungsi utamanya untuk mengangkut pembekalan TNI. Tapi Hovercraft ini juga bisa dimanfaatkan untuk misi kemanusian, misalnya menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Hovercraft ini juga mampu menerjang ombak dengan ketinggian 1,2 meter dan mampu beroperasi hingga 7 jam, dengan bahan bakar 1,2 ton Solar, juga masih mampu menerjang ombak di atas ketinggian tersebut.
Mengenai daya angkut Hovercraft Kartika dapat mengangkut beban 5,5 ton. Meski dalam spesifikasinya tertulis 3 ton, namun itu juga masih dapat ditambah.

Selasa, 28 Februari 2012

Dodol Garut Raih Penghargaan di Tutto Food Milano World Food Exhibition, Italia


Ketika bicara dodol, nama Garut tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, dodol Garut bukan hanya terkenal di Indonesia, tapi juga membuat Indonesia dikenal di Italia.
Produk dodol Garut olahan Kiki Gumelar, yang diinovasikan dengan coklat dan berbagai buah-buahan lain, berhasil meraih penghargaan Produk Niche dalam pameran makanan internasional Tutto Food di Milan atau  Tutto Food Milano World Food Exhibition, Italia yang diselenggarakan pada 8-11 Mei 2011.
Produk Niche merupakan produk makanan yang melestarikan tradisi makanan lokal yang dikemas dengan sentuhan khas dan inovasi sehingga dapat diterima pasar dan mampu menyangga dan mendorong ekonomi masyarakat setempat. Kiki merupakan seorang pengusaha muda yang mendirikan perusahaan skala kecil dan menengah dengan nama UD Cokelat yang berfokus pada makanan tradisonal dodol dan mengolahnya dengan tambahan material cokelat.
Beberapa produknya tampil dalam kemasan tradisional bambu yang populer disebut ‘besek’, boboko (bakul) atau tas mini wanita. Dua labelnya, yaitu Chocodot rasa original dan rasa apel berhasil memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.
Indah Dwiadni selaku Wakil Kepala International Trade Promotion Center (ITPC) Milan menyatakan bahwa penghargaan ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi produk lokal dalam menghadapi persaingan pasar dan berinovasi sekaligus melestarikan makanan tradisional.
Berbagai produk lokal yang dipamerkan dalam ITPC mendapat respons positif dari pengunjung pameran yang sebagaian besar merupakan kalangan pebisnis dari bidang retail skala besar, super market, agen, hotel, restoran, café dan juga masyarakat umum.
Pengunjung Italia mengatakan apresiasinya atas kemampuan produsen Indonesia mengolah minuman kopi yang diolah dalam berbagai macam rasa yang inovatif, ikan siap saji yang sangat lezat, sambal dan mie instant yang lezat serta cokelat tradisional yang dikemas apik dan menarik. Pada pameran ini tercatat pengunjung mencapai angka lebih dari 300.000 yang datang dari berbagai negara dari lima benua.

Pada kesempatan tersebut terdapat setidaknya 40 pebisnis dari berbagai sektor produk makanan yang menyatakan tertarik untuk melakukan kontak dan hubungan dagang dengan berbagai produk asal Indonesia, sebab saat ini pasar Eropa mulai membuka diri terhadap makanan yang dihasilkan negara lain.
“Globalisasi, terbukanya arus informasi dan makin banyaknya pendatang baru dari Asia, Afrika dan Amerika latin yang tingal di kawasan Eropa, membuat permintaan pasar terhadap produk makanan eksotis termasuk dari Asia menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu sangat baik bila Indonesia yang memiliki sumber daya bahan baku dan bumbu masakan untuk dapat aktif berpartisipasi untuk memperkaya khazanah pasar global di Eropa,” demikian dikatakan Direktur ACSAN European Investment Consulting Sophie Shelkoff.

Senin, 27 Februari 2012

TNI Juara Umum Lomba Tembak Brunei International Skill at Arms Meet (BISAM) 2012


Kontingen TNI kembali mengharumkan nama bangsa di kancah lomba antar tentara internasional dengan berhasil meraih juara umum lomba tembak Brunei International Skill at Arms Meet (BISAMke-10/2012 yang diselenggarakan pada 12-29 Januari 2012 di Brunei Darussalam.
Komandan Kontingen Kolonel Inf Raharyono yang sehari-hari menjabat sebagai Paban III/Latga Sops TNI melaporkan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. bahwa TNI memperoleh 82 medali emas, 30 perak dan 8 perunggu serta 9 trofi dari nomor perorangan maupun beregu.
Dari nomor perorangan, TNI memperoleh 9 medali emas, 7 perak, 4 perunggu dan 2 buah trofi. Sementara untuk nomor beregu, memperoleh 73 medali emas, 23 perak, 4 perunggu dan 7 buah trofi.
Gelar juara umum telah diperoleh Kontingen TNI untuk ketiga kalinya, berturut-turut pada tahun 2005, 2008, dan 2012 dengan materi lomba senapan, pistol dan SO/GPMG secara perorangan maupun beregu.
Dari 9 match yang dilombakan, kontingen TNI meraih 6  match pada posisi Juara I dan 3 (tiga) match pada posisi Juara II. Untuk kejuaraan eksebisi pistol putri, petembak pistol putri TNI menduduki peringkat satu, baik untuk nomor perorangan maupun beregu.
Lomba Tembak berskala internasional ini diselenggarakan setiap 4 tahun sekali oleh Angkatan Bersenjata Diraja Brunei yang pada tahun ini diikuti oleh kontingen dari 10 negara, yaitu Inggris, Australia, Singapura, Kamboja, Oman, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Indonesia.
Panglima TNI pada upacara penerimaan Kontingen TNI berharap agar prestasi yang telah dicapai tidak membuat lupa diri, sombong dan takabur, tetapi harus menjadi pemicu agar semakin giat berlatih guna mempersiapkan kontingen TNI berikutnya pada lomba tembak BISAM yang akan datang.
Lebih lanjut Panglima TNI juga menekankan kepada para unsur pimpinan angkatan agar lebih mengoptimalkan pembinaan petembak di angkatannya masing-masing dan diharapkan dapat membentuk kader atlet petembak di lingkungan TNI, serta dapat menumbuhkan keterampilan dan profesionalitas menembak pada setiap prajurit TNI.
Pada upacara tersebut, secara simbolis diserahkan piagam penghargaan kepada Praka Sugiono, atlet tembak yang berhasil meraih medali terbanyak, yaitu 8 medali emas. Prajurit yang bergabung dengan TNI AD pada tahun 2003, kini berdinas di Yonif Linud 328 Kostrad, Cilodong.
Hadir pada upacara penerimaan kontingen, diantaranya, Kasum TNI Letjen TNI J. Suryo Prabowo, Irjen TNI Marsdya TNI Sukirno, Wakasal Laksdya TNI Marsetio, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafi dan Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Doni Monardo.

Bahasa Indonesia Diusulkan Jadi Bahasa Internasional Negara-negara Islam


Bahasa Indonesia diusulkan sebagai salah satu bahasa internasional di negara-negara Islam selain bahasa Arab. Hal ini merupakan salah satu rekomendasi dalam Konferensi Internasional Liga Universitas Islam se-dunia yang digelar di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Darussalam, Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada 9-11 Januari 2011.
Hal itu dijelaskan oleh Ketua Konferensi Internasional Universitas Islam II yang juga Pembantu Rektor Bidang Kerjasama Internasional ISID Amal Fathullah Zarkasyi.  “Bahasa Indonesia perlu menjadi bahasa intelektual bagi negara-negara Islam. Sebab selain di Asia yang satu rumpun Melayu, bahasa Indonesia juga banyak dipelajari di Timur Tengah,” katanya (12/1).
Menurut Amal, pembelajaran bahasa Indonesia di negara-negara Islam, terutama di Timur Tengah sebenarnya sudah dimulai. “Beberapa negara di Timur Tengah telah membuka jurusan Bahasa Indonesia seperti di Mesir dan Syiria,” ujarnya.
Hubungan baik antara Indonesia dengan negara-negara Islam di Timur Tengah membawa dampak positif dalam bidang komunikasi bahasa dan bidang kehidupan lainnya. “Selain untuk kepentingan pendidikan, pembelajaran bahasa Indonesia di sana juga untuk kepentingan wisata, budaya, dan perdagangan. Makanya pembelajaran Bahasa Indonesia di Timur Tengah harus semakin digalakkan,” ucapnya.
Selain merekomendasikan pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, konferensi juga menghasilkan sejumlah rekomendasi lainnya, yakni gerakan terjemahan karya tulis berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab.
“Selama ini sudah banyak karya tulis berbahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Nah sekarang kebalikannya, terjemahan karya tulis berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab perlu ditingkatkan agar karya kita dibaca orang-orang di sana,” paparnya.
Rekomendasi yang juga tidak kalah penting adalah Indonesia perlu mendapat perhatian yang lebih besar dalam pembelajaran bahasa Arab; mendorong suasana yang kondusif untuk dialog antar peradaban dan antar agama untuk membangkitkan peradaban Islam; serta perlu pembelajaran mendalam dan kritis terhadap orientalisme untuk melihat Islam dari sudut pandang orientalis.
Konferensi internasional bertajuk “Membangun Budaya Ilmiah Bersama Universitas di Asia”tersebut diikuti profesor dan cendekia universitas Islam dari 12 negara, di antaranya Mesir, Arab Saudi, Syiria, Libya, Yaman, Turki, Qatar, Kuwait, Pakistan, India, Malaysia dan Indonesia –yang bertindak sebagai tuan rumah, serta Australia.

Bill Gates Pecinta Batik Indonesia


Banyak tokoh dunia terkenal yang pernah merasakan hangatnya batik Indonesia, yang merupakan budaya asli Indonesia. Salah satu diantaranya Bill Gates, pendiri Microsoft Corp mengenakan batikpada bulan Mei 2008 yang lalu pada saat acara Presidential Lecture yang berlangsung di Jakarta Convention Center. Meski acara tersebut telah berlalu, ada kisah unik saat sang miliuner berbatik.
Bill Gates mengenakan batik berwarna keemasan pada acara tersebut. Selidik punya selidik, padahal di awalnya, tidak ada rencana sebelumnya Gates akan mengenakan batik. Hal ini terjadi secara mendadak. Bahkan gara-gara baju batik Bill Gates ini, Presiden SBY pun mengganti kostumnya, dari jas lengkap berdasi, menjadi baju batik lengan panjang warna ungu-merah-keemasan untuk mengimbangi sang tamu kehormatan.
Wajar bila Presiden SBY juga ikut ganti baju. Sebab, berdasarkan penelusuran detikcom, kala itu seharusnya Bill Gates memang mengenakan pakaian resmi: jas dan berdasi. Tapi, perubahan begitu cepat terjadi.
Ternyata ada tawaran lain yang membuat salah satu orang terkaya di dunia itu tertarik mengubah kostumnya dan memilih mengenakan baju batik. Adalah Rachmat Gobel, bos Panasonic, yang mempunyai inisiatif menawarkan baju batik kepada Bill Gates. Selain produk asli Indonesia, baju batik juga sudah dikenal sebagai baju yang pro lingkungan.
Tak dinyana, Bill Gates sontak menerima tawaran itu. Rachmat pun kemudian menghubungi desainer batik kondang, Iwan Tirta. Tanpa basa-basi, Iwan Tirta yang sudah kesohor itu pun memilihkan baju batik untuk Bill Gates.
Baju batik warna keemasan dengan motif ‘pisang bali manggar’ akhirnya dipilih untuk Gates. Motif ini merupakan motif yang sering dipakai oleh para anggota kerajaan Mangkunegaran Solo.
Oleh Iwan Tirta, baju batik itu lantas diberikan kepada Rachmat Gobel untuk selanjutnya diserahkan kepada Bill Gates. Dan ternyata, Bill Gates benar-benar mengenakannya. Bill Gates pun semakin memesona banyak orang di acara kuliah umum tersebut. Padahal, banyak pejabat dan politisi yang hadir mengenakan pakaian jas.

Pencak Silat Masuk Kurikulum American University, AS


Pencak silat adalah olah raga seni bela diri asli Indonesia yang harus dilestarikan. Namun, di negeri asalnya, pencak silat sepertinya ‘kalah pamor’ dengan karate, tae kwon do, kung fu, atau bela diri lain dari luar Indonesia. Di sekolah-sekolah kita, banyak yang mempelajari bela diri asing tersebut.
Berbeda dengan di Indonesia, pencak silat justru akan dipelajari para mahasiswa di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat ini. Bahkan akan dimasukkan ke dalam kurikulum.
Kabar tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Jalal melalui akun twitternya, Jumat (10/6/2011). Dino menulis, “MenDuniakan Indonesia: alhamdullilah pencak silat resmi masuk Kurikulum American University, Washington DC. Who else will follow?”
Kelas pencak silat akan dibuka American University pada musim gugur mendatang, yakni sekitar bulan September. Kelas ini akan berlangsung dari Senin hingga Kamis tiap pukul 08.55-10.10 waktu setempat. Para mahasiswa yang mengikuti kelas pencak silat tidak hanya akan mempelajari jurus-jurus pencak silat, tetapi juga budaya Indonesia.
Tidak heran, pencak silat memang lekat dengan kebudayaan Tanah Air. Kata Pencak Silat sendiri merupakan gabungan dua istilah. “Pencak” dari bahasa Sunda, atau “Mancak” dari bahasa Madura dan Bali, dengan “Silat” atau “Silek” yang biasa digunakan di Sumatra.
Kelas pencak silat ini akan melatih aspek fisik para mahasiswa, aplikasi bela diri, pertarungan satu lawan satu, jurus mengunci lawan, hingga pelatihan spiritual. Materi yang diberikan akan mencakup dasar-dasar pencak silat yakni dasar-dasar menyerang, bertahan, bela diri, dan pencak silat sebagai seni.
Pihak kampus American University berharap, dengan mengikuti kelas tersebut para mahasiswanya dapat mengetahui teknik dasar bela diri dan mengaplikasikannya di saat-saat darurat.

Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu: Cagar yang Dikagumi dan Akan Ditiru Malaysia


Pemerintah Malaysia mengagumi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (CBGSK-BB) di Kabupaten Bengkalis, Riau, dan menginginkan ada cagar serupa di negaranya. Seorang pengamat lingkungan dari Malaysia, Dr. Jamili Nais mengatakan bahwa CBGSK-BB merupakan sesuatu yang langka dan memiliki kesan biosfer yang berbeda sehingga perlu untuk dikembangkan di Malaysia.
“Saya dengan 12 orang tim ilmuwan dari pemerintah Malaysia kemarin (8/7/2010) berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara langsung keberadaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (CBGSK-BB) dan berencana akan kami kembangkan di Malaysia,” paparnya.
Dia mengatakan bahwa 12 tim ilmuwan dan pemerintahan itu terdiri dari Wakil Menteri Tourism, dua orang Culture and Enviroment Malaysia, enam orang bupati dan tiga wakil bupati serta JICA.
“Kunjungan kami kemarin diterima langsung oleh Direktur Enviroment and Stakeholder Relations Sinarmas Forestrry Conecio Munoz, Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, Manajer proyek GSK-BB Yuyu Arlan dan Manager Asistance Public Relations PT Aarara Abadi/PT IKPP Sinarmas Forestry Nurul Huda, serta Direktur Program MAB Indonesia Dr Purwanto dari LIPI Pusat Jakarta juga turut hadir.
“Kami sangat senang hati karena telah disambut baik dengan pemerintahan Indonesia dan diberi izin untuk melihat langsung Cagar Biosfer Siak Kecil. Apa yang kami dapat semalam akan kami pelajari dan kami kembangkankan di negeri kami,” ucapnya.

Manager Asistance Public Relations PT Aarara Abadi/PT IKPP Sinarmas Forestry Nurul Huda pada kesempatan terpisah menerangkan, rombongan ilmuwan Malaysia tiba di Pekanbaru Rabu (7/7).
Sebelum ke lokasi CBGSK-BB, mereka terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Pemprov Riau di Kantor Bapeda Riau, Pekanbaru, untuk berkoordinasi dan mendapatkan penjelasan serta masukan dari Pemprov tentang keberadaan CB GSK-BB.
Usai beramah tamah dengan Pemprov Riau, ujar Nurul, rombongan melakukan perjalanan ke salah satu kawasan CBGSK-BB yang berada di kawasan humus, yang merupakan salah satu areal konsesi perusahaan grup Sinarmas Forestry di Bukit Batu.
Kunjungan tim ilmuwan dan Pemerintah Malaysia ini menurut Nurul merupakan suatu kebangggan bagi Sinarmas khususnya dan Pemprov Riau sejak ditetapkannya CB GSK-BB menjadi salah satu dari 560 jaringan Kawasan Cagar Biosfer di 109 negara di dunia.
Penetapan itu diputuskan pada Sidang ke-21 International Co-ordinating Council of the Man And the Biosphere programme (ICC/MAB) – UNESCO di Jeju, Korea Selatan, 26 Mei 2009.

Al Gore: Indonesia Bisa Jadi “Super Power” Energi Panas Bumi Dunia


Indonesia adalah negara yang luas wilayahnya dan sangat kaya akan sumber daya alamnya.  Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memprediksi Indonesia bisa menjadi negara super power dalam hal penggunaan energi panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.
“Indonesia bisa menjadi negara super power untuk energi listrik dari panas bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia,” kata Al Gore dalam pidato pembukaan“The Climate Project Asia Pacific Summit” di Balai Sidang Senayan Jakarta, pada 9 Januari 2011. Al Gore datang untuk memberikan pelatihan tentang penanganan perubahan iklim kepada 350 orang dari 21 negara, yang sebagian besar berasal dari Indonesia.
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan negara ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi, sedangkan Filipina sebagai negara terbesar kedua di dunia produsen listrik panas bumi.
“Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan bahwa produksi listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik yang bebas karbon di dunia saat ini,” katanya.
Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter An Inconvenient Truth ini mengatakan, solusi perubahan iklim melibatkan berbagai langkah yang bisa diambil untuk menghemat uang sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida.
Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan profil emisi karbon yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor kehutanan dan hutan gambut. “Ada peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas,” katanya.
Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegah kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus meningkatkan pendapatan dan menciptakan perekonomian di Indonesia. “Pengunaan lahan yang lebih efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan mengurangi polusi dari gas rumah kaca,” katanya.
Ada dampak yang besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran pembukaan lahan dan hutan gambut.
Puji Indonesia
Al Gore memuji komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait  penanganan untuk menghadapi perubahan iklim secara nasional maupun global. “Saya berterimakasih khususnya kepada Presiden Yudhoyono karena impian, keberanian dan kepemimpinannya pada isu yang kita diskusikan dan kita kerjakan,” kata Al Gore.
Ia memuji keberanian Presiden Yudhoyono untuk tampil ketika terjadi kebuntuan dan tidak ada inisiatif dari kelompok 77 negara (G-77) di berbagai perundingan internasional soal perubahan iklim. “Dia berbicara ketika tidak ada pemimpin dari negara-negara G77 yang mau tampil dan mengambil inisiatif dan memimpin mereka memecahkan kebuntuan berkepanjangan yang membuat frustasi di beberapa isu,” ujarnya.
Dengan kepemimpinan Presiden Yudhoyono, ada sedikit kemajuan dalam perundingan perubahan iklim. “Saya sangat menaruh hormat terhadapnya dan mengagumi kepemimpinan dia dan target yang dia janjikan ketika di Kopenhagen,” kata eks  Wakil Presiden Amerika Serikat itu.
Al Gore berharap, Presiden Yudhoyono dapat melanjutkan kepempimpinannya untuk membawa masa depan dunia dan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Ubud: Kota Terbaik Se-Asia


Bali adalah tempat tujuan wisata yang terkenal di dunia. Ubud adalah salah satu wilayah yang dikenal keindahannya di Bali. Tak heran jika Ubud, kawasan wisata di Kabupaten Gianyar, mendapat penghargaan sebagai kota terbaik se-Asia berdasarkan survei pembaca majalah pariwisata yang berbasis di Amerika Serikat, Conde Nast Traveller, awal Januari 2010. Daerah itu dinilai terbaik dari sisi keramahtamahan masyarakatnya, atmosfer atau suasananya, budaya atau situsnya, serta akomodasi, restoran, dan tempat berbelanjanya.
Apa saja atau tempat mana saja di Ubud dan sekitarnya yang kiranya pantas menjadi semacam ikon wisata terbaik Asia itu? Bukankah atmosfer atau suasana di pusat Ubud, yakni sekitar Puri Ubud, tidak ada bedanya dengan Kuta, misalnya, yang mulai sumpek dan diwarnai kemacetan setiap harinya?
”Kita bersyukur dan gembira Ubud dipilih sebagai kota terbaik se-Asia dengan skor 82,5, mengalahkan Bangkok, Hongkong, Chiang Mai, dan Kyoto. Tetapi, hal itu juga membawa konsekuensi berat untuk menata kondisi yang ada, seperti kesemrawutan yang terjadi di mana-mana,” kata Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace di Puri Ubud, saat menerima penghargaan itu, 30 januari 2010.
Cok Ace, selain berbicara sebagai tokoh keluarga Puri Ubud, juga selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali dan atas nama Ubud Hotels Association. Menurut Cok Ace, hal mendesak yang perlu ditangani terutama kesemrawutan arus lalu lintas, parkir di perkotaan, pasar, penataan dan pengamanan kawasan pantai, serta daerah aliran Sungai Tukad Pakerisan.
Oleh karena itu, sekadar saran, luangkan waktu seharian penuh untuk telaten—ibarat mencari kutu—menikmati suasana Ubud. Cobalah ”membongkar” jalanan, tempat, sekaligus suasana di belakang Puri Ubud. Di sanalah keunikan dan keistimewaan kawasan wisata itu tersaji.
Letak Ubud yang relatif dekat dari Denpasar, sekitar 25 kilometer, menawarkan pilihan tempat menginap. Melalui Jalan By Pass Ngurah Rai dan By Pass Ida Bagus Mantra, dari Kuta hanya butuh waktu paling lama satu jam. Dengan tinggal di kawasan Bali bagian selatan itu, wisatawan akan menikmati suasana pantai, di samping pedesaan yang masih kental suasana sawahnya.
Jika kocek Anda tebal, bolehlah menikmati aneka hotel mewah di pinggiran Sungai Ayung. Hotel dan vila di kawasan itu menyajikan beragam pemandangan spektakuler terasering sawah dan tebing kali. Pilihan lain, cottage dan pondok wisata di sekitar Puri Ubud. Di sana Anda dapat berbaur dengan masyarakat. Sang pemilik pondok wisata bahkan melengkapi pelayanan denganmebanten atau menyiapkan sesaji dan aneka perlengkapan upacara keagamaan.
Tempat persinggahan
Ada beberapa tempat persinggahan yang elok untuk dikunjungi di ”belakang” Ubud. Salah satunya adalah Tegallalang. Jika Anda penggemar sepeda, kenapa tidak mencoba menggunakan sepeda. Soal penyewaan, jangan khawatir. Ini Bali! Dengan sepeda, keseluruhan suasana sekitar akan mudah tertangkap.

Pastikan menyusuri sepanjang jalan menuju Tegallalang, desa yang terletak 5 kilometer arah utara Ubud. Desa itu adalah desa kerajinan kayu yang bersanding dengan panorama sawah berterasering. Sayang, hamparan pemandangan indah itu di beberapa titik sudah tertutup barisan rumah toko atau kios kerajinan. Masuklah ke jalan-jalan desa, salah satunya di Dusun Ceking. Pemandangan tersaji, suasana perajin pun tertangkap mata.
Keluar dari Tegallalang, arahkan perjalanan ke Pakudui, Sebatu. Pakudui terkenal sebagai desa penghasil patung-patung kayu, khusus berbentuk Garuda Wisnu Kencana (GWK). Di sanalah otentisitas pembuatan patung-patung GWK akan dapat dinikmati secara langsung. Patung seharga puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah ada di dusun itu. Puas dengan aneka kerajinan, siapkan diri Anda untuk mendapatkan suasana spiritual Bali, hanya 400 meter di timur Pakudui. Di sanalah Pura Gunung Kawi, Sebatu, berada.
Perasaan tenteram dan damai langsung terasa begitu kita berada di depan pura tersebut. Bagi Anda yang datang ke sana sebagai pelancong, pastikan terlebih dulu membayar tiket masuk Rp 7.000 (untuk dewasa) dan Rp 3.000 (anak-anak). Tiket masuk itu sudah termasuk untuk sewa kamen (kain jarit) yang harus dikenakan selama berada di area pura.
Situs www.babadbali.com mencatat, ada tiga pura bernama Gunung Kawi di Bali. Kebetulan semuanya berada di Kabupaten Gianyar. Selain di Sebatu, ada pula Pura Gunung Kawi Tampak Siring dan Bitra.
Jika waktu sudah tepat berada di tengah hari, sejumlah warung makan dan restoran di Ubud sudah menunggu. Jika Anda turis yang bisa memakan semua jenis makanan, warung babi guling Bu Oka di sebelah kompleks Puri Ubud layak dikunjungi.
Untuk makanan halal sangat beragam. Bebek Bengil yang ternama atau Warung Makan Nasi Campur Kadewatan Bu Mangku di Kadewatan tidak boleh ditinggalkan. Jika kesan formal kita temui di Bebek Bengil, suasana lebih rileks tersaji di Warung Bu Mangku. Maklum, meja lesehan digelar di teras kompleks rumah khas Bali itu.

Werkudara: Bus Tingkat Buatan Indonesia


Dulu, di Jakarta, anda dapat melihat bus tingkat berseliweran di jalan raya, tapi sekarang tidak anda jumpai lagi.
Namun, bila ke Solo, anda akan menemukan bus tingkat hasil karya anak bangsa, yaitu Werkudara.
Bus tingkat wisata Werkudara yang beroperasi di Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi bus tingkat pertama buatan Indonesia. Bus-bus tingkat sebelumnya yang pernah beroperasi di Indonesia merupakan buatan luar negeri.
Berdasarkan hal itu, bus tingkat Werkudara diganjar dengan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada 9 April 2011.
”Bus tingkat ini sebagai daya tarik baru bagi wisatawan, sekaligus memperkuat citra Solo sebagai kota wisata. Pemasarannya akan kami buat tersedia di banyak tempat sehingga mudah diakses masyarakat yang berminat,” kata Wali Kota Solo Joko Widodo
Penyerahan penghargaan disampaikan Manajer Muri Sri Widawati kepada Pemerintah Kota Solo, Karoseri Tri Sakti Magelang, dan  di depan gerbang utama Stadion Manahan, Solo.
Bus yang dibuat oleh Karoseri Tri Sakti Magelang ini dibeli dengan harga Rp 1,8 miliar. Dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Solo.
Bus tingkat yang diluncurkan oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono pada 20 Februari itu memiliki tinggi 4,5 meter dan lebar 2,5 meter.
Nama Werkudara dipilih oleh Joko Widodo karena melihat bus tingkat berwarna merah ini cocok dengan sosok tokoh pewayangan Werkudara yang berperawakan tinggi besar.
Gambar Werkudara, satu dari lima tokoh Pandawa dalam dunia pewayangan, diterakan di samping bus disertai tulisan Werkudara bergaya aksara Jawa dan logo Solo ”Spirit of Java”.
Pakar transportasi Djoko Setijowarno, mengatakan, jika belum bisa setiap hari, bus ini bisa dioperasikan pada Sabtu-Minggu.

Minggu, 26 Februari 2012

Muhammad Yahya Harlan: Siswa SMP Pembuat Situs ala Facebook, Saling Sapa


Hebat! Kata itu yang terpikirkan saat iProud melihat penampilannya di acara kuliah subuh MNCtv (5/2) yang dibawakan oleh Ustad Arifin Ilham. Seorang bocah pemalu berusia 13 tahun dan masih duduk di kelas 1 SMP Sekolah Alam Bandung yang bernama Muhammad Yahya Harlan memperkenalkan situs jejaring sosial SalingSapa bersama ayahnya.
Putra dari Yan Harlan, lulusan Arsitektur ITB ini menjadi anak muda pertama dan termuda  yang membuat situs jejaring sosial khusus muslim di Indonesia. Sejak usia 2 tahun, Yahya memang menyukai komputer. Selain itu, ia juga suka akan robot.
Salingsapa.com adalah situs yang dibuat atas dasar kewajiban Islam untuk bersilaturahmi. Banyak silaturahmi banyak rezeki, dan SalingSapa bertujuan untuk membantu mempermudah itu. Kelebihan SalingSapa adalah memiliki berbagai konten islami, seperti fitur Al-Quran (di fitur ini kita bisa dipandu agar membaca Al-Qur’annya baik dan benar), fitur khazanah (fitur ini berisi tentang dakwah islami), dan fitur radiosalingsapa (radio yang berisikan siaran islami).
SalingSapa ini memang terlihat seperti facebook, karena memang situs ini dibangun untuk memberikan alternatif media social network kepada muslimin dan muslimat untuk menggunakan sarana pertemanan/jejaring sosial milik sendiri.

SalingSapa.com yang dirilis pada 1 Muharram 1423 H  atau 7 Desember 2010 ini memang masih dalam tahap pengembangan (development) namun sudah diakses lebih dari 46 negara, seperti Amerika Serikat, Belanda, Norwegia dan Malaysia, dengan hit 2.300.000-an dan telah memiliki lebih dari 5.500 member.
SalingSapa memiliki server sendiri di Jakarta sehingga bisa diakses dengan lebih cepat (untuk melihat/mengunggah foto atau naskah. Khusus video masih menumpang di Youtube) dan memiliki kontrol penuh dalam hal data member, serta konten yang di-upload. Konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam jelas akan bisa dihilangkan dengan mudah.
Sekalipun baru berusia 6 tahun, di SalingSapa boleh mendaftar. Beda dengan Facebook yang membatasi usia pendaftar, dimana anak-anak yang ingin punya account di facebook ‘terpaksa’ harus berbohong mengenai usia ketika melakukan registrasi.
SalingSapa.com ini akan terus dikembangkan sehingga bisa menjadi situs silaturrahmi yang menarik, dan para pengakses SalingSapa mendapat manfaat yang banyak dari sisi pencerahan spiritual, mengkaji ilmu agama, dan bertukar fikiran dengan para sahabat.

Indonesia Diminta Bantuannya Untuk Implementasikan Open Source Software di ASEAN


Dalam bidang teknologi informasi, Indonesia diakui keandalannya oleh negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara. Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN meminta bantuan Indonesia dalam mewujudkan teknologi informasi berbasis Open Source Software (OSS) di negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini.
Staf Ahli Menteri Ristek bidang Teknologi Informasi, Komunikasi dan Transportasi Dr. Ir. Engkos Koswara, APU mengatakan hal itu di sela “ASEAN Workshop to Draft the Implementation Plans of COST (Committee on Science and Technology) Flagship Programmes”yang digelar di Bandung, 3 Mei 2011.
Awalnya pada pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta pada 2005 pada masa Menristek KK (Kusmayanto Kadiman -red) setiap menteri negara ASEAN disediakan laptop. Mereka terheran-heran Indonesia tidak menggunakan Microsoft, tapi pakai open source, sistem desktop nasional, lalu mereka tertarik,” kata Engkos.
Menurut dia, masyarakat ASEAN berpotensi menggunakan perangkat lunak open source, karena lebih ekonomis dibanding perangkat lunak proprietari yang harganya mahal.
Perkembangan OSS di Indonesia sendiri saat ini, lanjut dia, cukup menggembirakan, dimana sekitar 25 persen masyarakat, khususnya pemerintah daerah, sudah menggunakan OSS, khususnya open office. Ia memberi contoh Kabupaten Jembrana, Sragen, Kota Solo, Yogyakarta, hingga Aceh Tengah sudah mulai menggunakan OSS.
“Sampai saat ini masih banyak yang meminta bantuan kita (Kemristek) untuk bermigrasi dari proprietari ke open source,” katanya.
ASEAN workshop to draft the Implementation Plans of COST (Committee on Science and Technology) Flagship Programmes itu dihadiri para delegasi dari Filipina, Thailand, Singapura, Brunei, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Laos, dan Myanmar serta tuan rumah Indonesia.
Ada enam program unggulan atau “Flagship Programmes” yang telah ditetapkan pada pertemuan ASEAN COST (Committee on Science and Technology) pada 2006. Program-program unggulan ASEAN itu yakni Sistem Peringatan Dini untuk Pengurangan Risiko Kebencanaan, Biofuel, Aplikasi dan Pengembangan OSS (Open Source Software), pangan fungsional, kesehatan dan perubahan iklim.
Indonesia ditunjuk menjadi Ketua dalam riset dan pengembangan program Sistem Peringatan Dini untuk Kebencanaan serta memgetuai riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui program Open Source Software.

Nesolagus Netscheri: Kelinci Terlangka di Dunia yang Ada di Sumatera


Kelinci Sumatera (Nesolagus Netscheri) tercatat sebagai kelinci paling langka di dunia. Hewan ini dinyatakan hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature. Sebelumnya, hewan ini pernah dikira punah hingga pada tahun 1990-an terfoto oleh seseorang.
Kelinci ini terletak pada tempat yang sangat terisolasi, hanya terdapat di hutan-hutan Bukit Barisan, Sumatera. Karena mereka terletak di tempat yang sangat terisolasi, informasi tentang perilaku dan habitatnya sangat minim. Bahkan, masyarakat setempat tak memiliki bahasa lokal untuk menyebutnya dan ada yang tak menyadari keberadaannya.
Kalau ada informasi tentang kelinci ini, itu hanyalah bahwa kelinci ini aktif pada malam hari. Di siang hari, mereka menghabiskan waktu untuk bersembunyi di dalam liang yang ditinggalkan hewan lain. Sejauh ini, tak ada bukti bahwa mereka menggali lubangnya sendiri.
Kelinci sumatera terlihat menarik sebab memiliki warna bulu yang bermotif garis. Diperkirakan, warna bulu tersebut dimiliki agar kelinci itu bisa menyesuaikan diri dan bersembunyi di dasar hutan hujan tropis.
secara umum, kelinci ini memiliki bulu yang tebal dan lembut, garis-garis yang berwarna coklat kacang, serta satu garis yang memanjang dari tengkuk hingga ekor. Ciri lainnya adalah memiliki ekor warna merah, berbobot lebih kurang 1,5 kg, dan telinga yang lebih kecil dari kelinci umumnya.
Soal mencari makan, kelinci ini ternyata juga tak seperti hewan lainnya yang berkeliling wilayah tertentu. Mereka memilih untuk hanya berada di daerah sekitar liangnya dan memakan tanaman apa saja yang ada di sana. Tentang reproduksinya, belum ada data yang cukup jelas karena kajian tentang jenis kelinci ini jarang.

"Indonesia Raya" Berkumandang Ke Seluruh Dunia Lewat Radio Tertua Asia


Peringatan HUT Kemerdekaan RI tidak hanya dikumandangkan dan dirayakan di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Bahkan, lagu kebangsaan “Indonesia Raya” disiarkan oleh salah satu radio tertua di Asia, Sri Lanka Broadcasting Corporation (SLBC), untuk memperingati HUT ke-66 Kemerdekaan Indonesia. Lagu “Indonesia Raya” ini diperdengarkan tidak hanya di Sri Lanka, tetapi juga ke seluruh dunia melalui transmisi medium wave (MW) dan lewat situsnya,www.slbc.ik.
Siaran ini menampilkan rekaman pembawa acara, Yusuf Noorden, Direktur Pelayanan Bahasa Inggris Sri Lanka Broadcasting Corporation, dan Duta Besar Indonesia di Sri Lanka Djafar Husein, pada 16 Agustus 2011 di Kolombo. Rekaman ini rencananya disiarkan pada 17 Agustus 2011 pukul 18.30 waktu Kolombo atau pukul 17.00 WIB.
Dalam pesan yang dibawakan dalam bahasa Inggris, Djafar Hussein menyampaikan ucapan terima kasih kepada rakyat dan Pemerintah Sri Lanka yang menaruh perhatian besar terhadap bangsa Indonesia, khususnya dalam peringatan kemerdekaan RI.
Selain itu, Yusuf Noorden juga mengadakan sesi tanya jawab tentang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia serta perannya, antara lain dalam politik, sosial, dan budaya, dengan Sri Lanka.
Sri Lanka Broadcasting Corporation tergolong sebagai stasiun radio tertua di Asia atau tertua ketiga di dunia setelah British Broadcasting Corporation (BBC) dan Voice of America (VOA). Radio ini dikenal pada masa lalu dengan sebutan Radio Ceylon dan resmi beroperasi pada 1923 atau tiga tahun setelah diluncurkannya BBC di Inggris.
Stasiun radio yang sekarang dikenal dengan Sri Lanka Broadcasting Corporation itu memiliki 40 studio siaran, sembilan studio di antaranya untuk siaran langsung. Sri Lanka Broadcasting Corporation memberikan pelayanan dalam tiga bahasa, yaitu Sinhala, Tamil, dan Inggris. Pelayanan ini ditujukan bagi warga Sri Lanka di dalam dan luar negeri ataupun masyarakat dunia.
Beberapa tokoh terkenal dunia tercatat pernah berkunjung dan menyampaikan pesannya lewat stasiun radio. Ratu Elizabeth II, misalnya, menyempatkan diri untuk menyuarakan langsung pesannya kepada masyarakat Sri Lanka dan dunia melalui Sri Lanka Broadcasting Corporation pada 1954, yang saat itu dikenal sebagai Radio Ceylon.

Prof. Oppenheimer, Oxford University: Indonesia adalah Induk Peradaban Dunia


Hasil riset yang menyimpulkan bahwa Indonesia sebagai induk peradaban dunia mendapat sorotan para peneliti di Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) langsung merespon temuan Profesor Stephen Oppenheimer, seorang ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris tersebut sebagai bahan perdebatan yang menarik untuk diungkapkan kepada publik.
Dr. Hery Harjono, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian (IPK) LIPI, mengungkapkan bahwa menarik untuk mencermati penelitian yang menyebutkan Indonesia merupakan awal peradaban dunia. Analisis yang sering dikenal sebagai Teori Oppenheimer tersebut tertuang dalam buku karangannya berjudul “Eden in the East“. Menurutnya, pendapat tersebut tentu bisa menjadi referensi bagi masyarakat Indonesia untuk melengkapi berbagai teori yang telah berkembang.
“Teorinya dikenal sebagai Oppenheimer Theory yang dengan tegas menyatakan bahwa nenek moyang dari induk peradaban manusia modern (Mesir, Mediterania dan Mesopotamia) adalah berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan sunda land (Indonesia),” paparnya. 27 Oktober 2010.
Dia menambahkan bahwa “Eden In The East” mendasarkan kesimpulannya kepada penelitian yang dilakukan selama puluhan tahun. Dokter ahli genetik dengan struktur DNA manusia tersebut, lanjutnya, melakukan riset struktur DNA manusia sejak manusia modern ada selama ribuan tahun yang lalu hingga saat ini dengan pendekatan dasar yang digunakan disiplin keilmuan kedokteran, geologi, linguistik, antropologi, arkeologi, dan folklore.
Lebih lanjut, Hery mengulas bahwa buku Prof. Dr. Stephen Oppenhenheimer menegaskan orang-orang Polinesia (penghuni Benua Amerika) bukan berasal dari China sebagaimana yang terpampang dalam setiap teks sejarah buku pelajaran, melainkan dari orang-orang yang datang dari dataran yang hilang dari pulau-pulau di Asia Tenggara.
Penyebaran kebudayaan dan peradaban tersebut, sambungnya, disebabkan “banjir besar” yang melanda permukaan bumi pada 30.000 tahun yang lalu. “Inilah yang menarik diperdebatkan dan menjadi kontroversi karena pertentangan dengan teori sebelumnya,” pungkasnya.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Ufuk Publishing House menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Menelusuri Jejak Sejarah: Indonesia Awal Peradaban Dunia?” Seminar ini berlangsung di Widya Graha LIPI Lantai 1, Jl. Jend. Gatot Subroto 10 Jakarta pada 28 Oktober 2010.
Pembicara utama (keynote speaker) seminar adalah Jimly Ash-Shiddiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI. Kemudian, pembicara tamu dari Oxford University, Inggris yakni Prof. Dr. Stephen Oppenheimer dan Dr. Frank Joseph Hoff dari University of Washington. Sementara, pembicara lainnya yaitu Prof. Dr. Sangkot Marzuki dari Lembaga Eijkman dan Dr. Eko Yulianto dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.