Minggu, 26 Februari 2012

Indonesia Diminta Bantuannya Untuk Implementasikan Open Source Software di ASEAN


Dalam bidang teknologi informasi, Indonesia diakui keandalannya oleh negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara. Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN meminta bantuan Indonesia dalam mewujudkan teknologi informasi berbasis Open Source Software (OSS) di negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini.
Staf Ahli Menteri Ristek bidang Teknologi Informasi, Komunikasi dan Transportasi Dr. Ir. Engkos Koswara, APU mengatakan hal itu di sela “ASEAN Workshop to Draft the Implementation Plans of COST (Committee on Science and Technology) Flagship Programmes”yang digelar di Bandung, 3 Mei 2011.
Awalnya pada pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Jakarta pada 2005 pada masa Menristek KK (Kusmayanto Kadiman -red) setiap menteri negara ASEAN disediakan laptop. Mereka terheran-heran Indonesia tidak menggunakan Microsoft, tapi pakai open source, sistem desktop nasional, lalu mereka tertarik,” kata Engkos.
Menurut dia, masyarakat ASEAN berpotensi menggunakan perangkat lunak open source, karena lebih ekonomis dibanding perangkat lunak proprietari yang harganya mahal.
Perkembangan OSS di Indonesia sendiri saat ini, lanjut dia, cukup menggembirakan, dimana sekitar 25 persen masyarakat, khususnya pemerintah daerah, sudah menggunakan OSS, khususnya open office. Ia memberi contoh Kabupaten Jembrana, Sragen, Kota Solo, Yogyakarta, hingga Aceh Tengah sudah mulai menggunakan OSS.
“Sampai saat ini masih banyak yang meminta bantuan kita (Kemristek) untuk bermigrasi dari proprietari ke open source,” katanya.
ASEAN workshop to draft the Implementation Plans of COST (Committee on Science and Technology) Flagship Programmes itu dihadiri para delegasi dari Filipina, Thailand, Singapura, Brunei, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Laos, dan Myanmar serta tuan rumah Indonesia.
Ada enam program unggulan atau “Flagship Programmes” yang telah ditetapkan pada pertemuan ASEAN COST (Committee on Science and Technology) pada 2006. Program-program unggulan ASEAN itu yakni Sistem Peringatan Dini untuk Pengurangan Risiko Kebencanaan, Biofuel, Aplikasi dan Pengembangan OSS (Open Source Software), pangan fungsional, kesehatan dan perubahan iklim.
Indonesia ditunjuk menjadi Ketua dalam riset dan pengembangan program Sistem Peringatan Dini untuk Kebencanaan serta memgetuai riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui program Open Source Software.

1 komentar:

  1. Halo, saya Rasheeda Muhammad dari Indonesia, dan saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk memperingatkan semua orang di sini untuk berhati-hati dari semua pemberi pinjaman pinjaman yang menimbulkan menjadi nyata. Mereka semua penipuan dan palsu dan niat mereka adalah untuk merobek Anda dari uang Anda sulit diperoleh. Saya telah menjadi korban pinjaman perusahaan ini tetapi tidak ada yang mampu memberikan pinjaman saya mencari sampai aku datang di Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Dia menawarkan saya pinjaman pada tingkat bunga yang terjangkau dari 2% dengan hanya beberapa formalitas dan requirements.After saya bertemu dengan persyaratan dan kondisi perusahaan, pinjaman saya disetujui dan saya sangat mengejutkan, itu ditransfer ke rekening bank saya dalam waktu kurang dari 24 jam. Anda dapat menghubungi Ibu Amanda melalui emailnya amandaloan@qualityservice.com dan Anda juga dapat menghubungi saya di rasheedamuhammad10@gmail.com saya email saya hanya bersaksi Ibu Amanda akan baik dan bantuan yang diberikan kepada dia saya dan keluarga saya dan saya juga ingin Anda menjadi penerima manfaat dari tawaran pinjaman nya.

    BalasHapus