Jumat, 09 Maret 2012

Goris Mustaqim: Anak Garut yang Go International Lewat Bangun Desa



Goris Mustaqim (28) adalah seorangenterpreneur muda yang juga dikenal sebagaisocial enterpreneur. Pria asli Garut kelahiran 14 Maret ini mendirikan Asgar Muda pada 2006, yang bertujuan mendorong para pemuda setempat untuk terlibat dalam bidang organisasi, pengembangan komunitas, dan potensi daerah.

Goris mendorong para pemuda di daerahnya untuk tetap tinggal di Garut dan bersama-sama memajukan kota tersebut. Tidak hanya di Garut, Goris kemudian juga aktif menjadi pembicara kewirausahaan di tingkat nasional maupun internasional.
Ia pun dikenal sebagai sosok anak muda yang giat menularkan semangat kewirausahaan kepada generasi muda. Jiwa entrepreneur yang tinggi dan komitmennya pada pengembangan daerah mengantarnya ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Barack Obama.
Goris terbang ke negeri Paman Sam bersama pengusaha top Indonesia untuk menghadiri acara Presidential Summit Entrepreneurship 2010.
“Ada 10 orang (yang diundang-red). Ada Pak Ciputra, Putra Sampoerna dan Sandiaga Uno,”tuturnya. Ia merupakan peserta termuda tidak hanya dari Indonesia, tetapi dari seluruh undangan yang datang dari berbagai negara.
Aktivitas utama Goris adalah menjalankan perusahaan IT bersama kawan-kawan almamaternya di ITB, di bawah naungan PT Resultan Nusantara serta Asgar (Asli Garut) Muda. Pusat aktivitas yang berbeda tempat membuatnya bolak-balik Jakarta-Garut setiap minggunya.
“Saya bergaul dengan siapa saja. Saya bergaul dengan tukang gorengan, satpam, menteri, dirut BUMN. Bergaul dengan siapa saja. Jadi punya jaringan atau networking yang bagus,”katanya memberi tips kesuksesannya.
Kesuksesannya tidak diraihnya secara instan. Hambatan modal yang kerap menjadi dinding orang untuk berusaha diruntuhkannya dengan ide kreatif dan relasi yang luas.
“Yang penting punya ide kreatif. Itu yang kita jual. Lalu saya tawarkan ke orang-orang yang saya kenal sampai ada yang tertarik lalu menjadi investor,” ujarnya.
Di Garut, Goris dan kawan-kawan melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pengrajin akar wangi mulai dari pencarian bahan bakar alternatif hingga pemasaran. Mereka juga mencari investor, memanfaatan bahan mentah, memasarkan dan memanfaatkan limbah akar wangi. Usai diambil minyaknya, akar wangi dapat digunakan untuk berbagai macam jenis kerajinan dan souvenir.
Tak berhenti sampai di situ, bersama dengan Asgar Muda, Goris juga aktif di bidang pendidikan berupa pemberian beasiswa ke keluarga tak mampu dan membidani lahirnya koperasi BMT. Tak hanya di Garut, pria bungsu dari 5 bersaudara ini sudah menularkan visinya ke daerah-daerah lain.
“Ada juga sekarang sudah berjalan di Wonosobo dan Magetan. Kita yakin yang bisa membangun suatu daerah adalah putra daerah itu sendiri,” terang sosok humoris ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar